ANALISIS PUISI SEPISAUPI DENGAN TEORI OBJEKTIF M.H ABRAMS
ANALISIS PUISI SEPISAUPI KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI
DITINJAU DARI TEORI OBJEKTIF M.H ABRAMS
SEPISAUPI
(Sutardji
Calzoum Bachri)
sepisau luka
sepisau duri
sepikul dosa
sepukau sepi
sepisau duka
serisau diri
sepisau sepi
sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya
sepikau sepi
sepisaupa
sepisaupi
sepikul diri
keranjang duri
sepisaupa
sepisaupi
sepisaupa
sepisaupi
sepisaupa
sepisaupi
sampai
pisauNya kedalam nyanyi
1.
Pendekatan Obyektif
Pandangan terhadap karya sastra
secara obyektif menyatakan bahha karya sastra merupakan dunia otonom, yang
dapat dilepaskan dari pencipta dan lingkungan sosial
- budaya zamannya.
Dalam hal ini, karya sastra dapat diamati berdasarkan strukturnya. struktur tersebut
merupakan struktur fisik dan struktur batin.Adapun struktur fisiknya terdiri;
perwajahan ( tipografi ), diksi, imaji, kata kongkret, gaya bahasa (majas),
rima dan iramai. Sedangkan struktur batin terdiri dari; tema ( sense ), rasa (
feeling ), nada ( tone ), amanat (itention ).
A.
Struktur fisik
1.
Perwajahan (tipografi)
Tipografi pada puisi
“sepisaupi” karya Sutardji Calzoum
Bachri menggunakan huruf kapital sebagai
penulisan judul puisi. Puisi terdiri dari tiga bait, masing - masing bait terdiri dari empat baris. Pada
awal baris puisi ini menggunakan huruf konsonan “S” dan di akhiri dengan vokal
“I” serta dari awal hingga akhir puisi ini bersajak AAAA. Selain itu pada puisi ini juga terdapat
pengulangan kata yang terdapat pada hampir di semua baitnya.
2.
Diksi
Dalam puisi sepisaupi
banyak berisikan kata – kata yang tidak bermakna secara harfiah. Penyair juga
seringkali menggunakan kata yang diawali dengan afiks se- seperti; sepisau,
sepikul, serisau, sepisapanya, sepukau, dan sepisaupa. Tetapi afiks se- ini
dapat dimaknai atau memiliki bermakna. Contohnya; kata “sepisaupi” kata
tersebut dapat di artikan sepi dan
pisau. Sedangkan kata yang tidak memiliki makna secara harfiah adalah
sepisaupa, sepukau, dan sepikau.
3.
Imaji
Dalam puisi ini
pengarang menggunakan imaji perasaan untuk menciptakan kekuatan pada puisi
tersebut. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan bait pertama pada puisi
tersebut.
sepisau luka
sepisau duri
sepikul dosa
sepukau sepi
sepisau duka
serisau diri
sepisau sepi
sepisau nyanyi
4.
Kata Kongkret
Kata kongkret, yaitu
kata yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya imaji. Kata
– kata yang berhubungan dengan kiasan atau lambang misalnya, sepisaupa
sepisaupi dan sampai pisauNya kedalam nyanyi.
5.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa pada puisi
ini menggunakan gaya bahasa yang sedikit sulit sehingga membuat pembaca yang
masih awam tidak dengan mudah memahami puisi tersebut.
6.
Rima dan Irama
Dari awal hingga
akhir puisi ini bersajak AAAA seperti pada puisi dibawah ini.
SEPISAUPI
(Sutardji
Calzoum Bachri)
sepisau luka
sepisau duri
sepikul dosa
sepukau sepi
sepisau duka
serisau diri
sepisau sepi
sepisau nyanyi
sepisaupa
sepisaupi
sepisapanya
sepikau sepi
sepisaupa
sepisaupi
sepikul diri
keranjang duri
sepisaupa
sepisaupi
sepisaupa
sepisaupi
sepisaupa
sepisaupi
sampai
pisauNya kedalam nyanyi
B.
STRUKTUR BATIN
1.
Tema
Puisi
“sepisaupi” bertemakan luka yang mengantarkan pada kesepian
2.
Rasa
Dilihat dari
kalimat tiap barisnya puisi ini memiliki rasa yang sangat sepi dan luka yang
begitu dalam. Penyair menuliskan puisi ini dengan penuh rasa kesedihan dan sepi
yang mendalam sehingga pembaca dapat dengan mudahnya larut dalam suasana yang
diciptakan penyair melalui puisi tersebut.
3.
Nada dan Suasana
pembacaan puisi
ini dengan tempo yang cepat sehingga akan memunculkan suasana magis yang akan
menambah nilai tersendiri untuk puisi sepisaupi.
4.
Amanat
Luka yang
membawa kesepian yang mendalam dapat mengantarkan seseorang untuk mend
ekatkan diri
kepada Tuhan.
Komentar
Posting Komentar